Hay sobat bekantan, apakah kamu seorang gamer sejati? Kalo iya, mungkin kamu
akan kecewa karena belakangan ini, Indonesia di hebohkan oleh munculnya berita
penghapusan game online yang populer di kalangan gamer dan netizen. Game yang
dianggap berbahaya oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan diblokir
oleh Kemendikbud diantaranya :
PeBeh (Point Blank), Grand Theft Auto (GTA), Counter Strike, Call of Duty,
Cross Fire, dan lain lain. Menurut sekjen KPAI ada 15 game yang udah diblokir,
termasuk diantaranya Grand Theft Auto (GTA). Menurut KPAI sih katanya game diatas punya dampak buruk bagi
anak-anak, seperti ngga bisa mengontrol diri, mengganggu kehidupan sosial, menganggu
kesehatan, dan masih banyak lagi.
Banyak gamer Indonesia yang ngga setuju dan protes dengan
adanya pemblokiran game ini. Akhir-akhir ini, gue sering liat di facebook
banyak meme yang menyindir sikap KPAI dan kemendikbud ini.
Bagi gamer, ngga selamanya game itu negatif. Banyak sisi
positif yang bisa di ambil dari game, misalnya kayak Call of Duty yang bisa
melatih kita untuk berpikir cepat dalam situasi yang kritis. Lalu ada PeBeh yang melatih kita untuk mengatur strategi dan kerjasama tim.
Tapi ada juga gamer yang berkomentar kurang mikir. Ada yang komentar kalo game dihapus mendingan nonton
bokep aja lah, pergaulan bebas lah, narkoba lah, nonton uttaran lah. Please, dunia ini ngga cuma sekedar pergaulan bebas dan narkoba aja sob, masih banyak kok hal positif diluar sana.
Jujur gue bukan gamer sejati yang selalu ke warnet buat main cewek game terus. Game cuma gue jadiin sarana buat melepas
kepenatan dan kebosanan gue. Gue sendiri bingung harus setuju atau ngga setuju
kalo game yang tadi itu dihapus. Karena, game yang disebut bahaya bagi anak
tadi, emang bukan diperuntukan untuk anak – anak. Game itu sebenernya
ditunjukan untuk usia 18 tahun ke atas. So, semua tergantung sama playernya,
bukan gamenya dan seharusnya orangtua yang mestinya mengawasi anaknya dalam
memilih game sesuai umurnya.
Baydeway, seorang
gamer juga harus tau rating game yang sesuai dengan umurnya dan menurut gue, ini mungkin bisa jadi jalan keluar supaya ngga ada lagi game - game yang bakal dihapus nantinya.
Kalo Amerika Serikat, menggunakan ESRB (Entertainment
Software Rating Board) yaitu rating game berdasarkan umur. Berikut contohnya :
Early Childhood (untuk dinikmati oleh
balita). Rating ini berarti punya konten yang aman untuk balita.
Everyone (untuk semua umur). Rating ini berisi konten yang cocok untuk
semua umur.
Everyone 10+. (untuk usia diatas 10 tahun). Rating ini berisi konten yang ngga pantas
bagi yang umurnya di bawah 10 tahun.
Teen (rating untuk usia 13 tahun ke atas). Konten ini
diperuntukan buat remaja yang umurnya
diatas 13 tahun.
Adults Only (untuk 18 tahun ke atas). Konten ini banyak berisi materi
kekerasan dan pornografi yang di khususkan bagi umur 18 tahun ke atas.
Mature (untuk 17 tahun ke atas). Konten ini berisi materi
seperti adult tapi agak sopan dengan sensor dan diperuntukan bagi umur 17 tahun
ke atas.
Rating Pending (kategori untuk iklan). Rating ini belum
jelas di peruntukan umur berapa karena masih pending untuk menunggu hasil akhir dari ESRB.
Nah dengan begitu, gamers harus tau rating game diatas apakah sesuai dengan umurnya atau ngga. Dan gamers
sejati juga wajib tau mana yang baik dan buruk buat dirinya.
So, apakah kamu
setuju jika game online itu dihapus? #SalamBekantan