Jumat, 06 Mei 2016

Game Online Dihapus, Setujukah Kamu?

    Hay sobat bekantan, apakah kamu seorang gamer sejati? Kalo iya, mungkin kamu akan kecewa karena belakangan ini, Indonesia di hebohkan oleh munculnya berita penghapusan game online yang populer di kalangan gamer dan netizen. Game yang dianggap berbahaya oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan diblokir oleh Kemendikbud diantaranya :




    PeBeh (Point Blank), Grand Theft Auto (GTA), Counter Strike, Call of Duty, Cross Fire, dan lain lain. Menurut sekjen KPAI ada 15 game yang udah diblokir, termasuk diantaranya Grand Theft Auto (GTA). Menurut KPAI sih katanya game diatas punya dampak buruk bagi anak-anak, seperti ngga bisa mengontrol diri, mengganggu kehidupan sosial, menganggu kesehatan, dan masih banyak lagi.

    Banyak gamer Indonesia yang ngga setuju dan protes dengan adanya pemblokiran game ini. Akhir-akhir ini, gue sering liat di facebook banyak meme yang menyindir sikap KPAI dan kemendikbud ini. 


    Bagi gamer, ngga selamanya game itu negatif. Banyak sisi positif yang bisa di ambil dari game, misalnya kayak Call of Duty yang bisa melatih kita untuk berpikir cepat dalam situasi yang kritis. Lalu ada PeBeh yang melatih kita untuk mengatur strategi dan kerjasama tim. 

   Tapi ada juga gamer yang berkomentar kurang mikir. Ada yang komentar kalo game dihapus mendingan nonton bokep aja lah, pergaulan bebas lah, narkoba lah, nonton uttaran lah. Please, dunia ini ngga cuma sekedar pergaulan bebas dan narkoba aja sob, masih banyak kok hal positif diluar sana.

    Jujur gue bukan gamer sejati yang selalu  ke warnet buat main cewek game terus.  Game cuma gue jadiin sarana buat melepas kepenatan dan kebosanan gue. Gue sendiri bingung harus setuju atau ngga setuju kalo game yang tadi itu dihapus. Karena, game yang disebut bahaya bagi anak tadi, emang bukan diperuntukan untuk anak – anak. Game itu sebenernya ditunjukan untuk usia 18 tahun ke atas. So, semua tergantung sama playernya, bukan gamenya dan seharusnya orangtua yang mestinya mengawasi anaknya dalam memilih game sesuai umurnya.

    Baydeway, seorang gamer juga harus tau rating game yang sesuai dengan umurnya dan menurut gue, ini mungkin bisa jadi jalan keluar supaya ngga ada lagi game - game yang bakal dihapus nantinya.

    Kalo Amerika Serikat, menggunakan ESRB (Entertainment Software Rating Board) yaitu rating game berdasarkan umur. Berikut contohnya :


Early Childhood (untuk dinikmati oleh balita). Rating ini berarti punya konten yang aman untuk balita.



 


Everyone (untuk semua umur). Rating ini berisi konten yang cocok untuk semua umur.



 

Everyone 10+. (untuk usia diatas 10 tahun). Rating ini berisi konten yang ngga pantas bagi yang umurnya di bawah 10 tahun.



 
Teen (rating untuk usia 13 tahun ke atas). Konten ini diperuntukan buat remaja yang umurnya diatas 13 tahun.




Adults Only (untuk 18 tahun ke atas). Konten ini banyak berisi materi kekerasan dan pornografi yang di khususkan bagi umur 18 tahun ke atas.





Mature (untuk 17 tahun ke atas). Konten ini berisi materi seperti adult tapi agak sopan dengan sensor dan diperuntukan bagi umur 17 tahun ke atas.





Rating Pending (kategori untuk iklan). Rating ini belum jelas di peruntukan umur berapa karena masih pending untuk menunggu hasil akhir dari ESRB.








    Nah dengan begitu, gamers harus tau rating game diatas apakah sesuai dengan umurnya atau ngga. Dan gamers sejati juga wajib tau mana yang baik dan buruk buat dirinya.
So, apakah kamu setuju jika game online itu dihapus?  #SalamBekantan

4 komentar:

  1. Game yg banyak konten negatif seperti pornografi dan kekerasan.. mungkin contohnya GTA. CMIIW

    BalasHapus
  2. bagi gamers paling tidak setuju...
    alat pemisah lcd

    BalasHapus